woensdag 6 september 2017

Menanam bayam, kangkung dan kenikir: benih dan menjaga agar tetap banyak berdaun




Hari senin tanggal 4 september, cuaca sangat bagus. Matahari bersinar terang dan suhunya di atas 20 derajat celcius. Setelah lama tidak turun hujan, kebun tampak kering. Selain itu, terlihat bahwa dedaunan semakin berubah warna. Hal ini disebabkan oleh turunnya temperatur.

Tanaman bayam yang tadinya tampak rapuh, kini masih memberi dedaunan yang bisa dipetik berkali-kali. Dari beberapa tanaman yang saya tanam di akhir musim semi, ada beberapa pohon yang saya biarkan. Tujuannya adalah agar pohon itu berbunga dan memberi benih untuk bisa disemai tahun depan.

Tanaman bayam mampu berbunga dengan cepat dan memberi benih yang lumayan banyak. Setelah matang bunga bayam, segera dipetik dan disimpan dalam wadah yang kering.

Sayang sekali, kenikir belum dan kelihatannya tidak memiliki waktu untuk berbunga. Saya sudah menunggu dan membiarkan kenikir itu tidak dipetik biar berbunga tapi sampai saat ini belum juga berbunga.

Jika kita sering memetik daun bayam maka tanamannya akan lebih banyak berproduksi. Jadi jangan takut untuk segera memetik daun bayam begitu terlihat daunnya cukup besar. Dengan cara ini, kita akan memiliki bayam segar setiap saat.

Demikian pula kenikir. Kita bisa menjaga agar kenikir tetap berproduksi dengan cara sesering mungkin memetik kuntum daunnya.

Sejak hari selasa kemarin, suhu turun drastis. Musim panas segera berakhir dan berganti musim gugur. Beberapa tanaman yang sudah berakhir masa produksinya, seperti buncis, segera dibersihkan. Tanamannya bisa disimpan dalam sebuah kontainer untuk bahan kompost.






Geen opmerkingen:

Een reactie posten