maandag 5 juni 2017

Berkebun: red currant (manfaat bagi kesehatan tubuh),



Tadi malam sekitar jam 19:30 sampai 21:45 saya dan CP berkebun. Kami memilih berkebun di malam hari karena bisa lebih leluasa, sepi dan tidak panas. Hari masih cerah dan terang sehingga lebih nyaman. Hanya ada beberapa orang lain di dalam area kebun.

Seperti biasa, Cp memompa air dan saya memeriksa tanaman dan mengerjakan hal-hal lainnya. Ketika tong air sudah penuh, Cp akan mulai menyiram tanaman. Karena tidak ada hujan dan cuaca yang panas, tanah dalam kebun cepat sekali kering sehingga harus disiram setiap hari.

Ketika saya mulai memeriksa tanaman red currant, terlihat banyak buah yang berserakan di atas tanah. Ini menandakan burung-burung telah tertarik dan ikut memetik buah merah ranum tersebut. Sayang sekali karena buah itu sebenarnya belum semuanya matang. Menurut kalendar, sekitar akhir juni baru akan bisa dipanen.

Biar besok burung-burung tidak merusak buah merah tersebut, saya mencoba melindunginya dengan selembar plastik yang ada lubang-lubangnya. Sebuah cara darurat sebelum kami memiliki sebuah jaring yang tepat.

Red currant atau Johannisbeeren (bahasa Jerman) itu sangat manis dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Buah yang ranum memerah ini mengandung vitamin B11, B6, B2 dan C. Selain itu mengandung banyak mineral seperti zat besi, fosfor, kalium, dan mangaan. Buah ini juga mengandung serat yang banyak sehingga bagus untuk pencernaan.

Dengan warnanya yang merah, buah ini sangat cocok dipakai untuk menghias berbagai macam masakan, terutama dessert. Selain itu, buah ini bisa disimpan dengan cara menjadikannya sebagai selai atau dibekukan.

Buah red currant ini sangat baik untuk cemilan yang sehat.

Geen opmerkingen:

Een reactie posten