maandag 20 maart 2017

Berkebun: pentingnya memiliki benih


Berbeda dengan Indonesia yang memiliki sinar matahari setiap hari, menyemai tanaman di Belanda itu memiliki tantangan tersendiri. Sinar matahari yang tidak selalu hadir dan suhu udara yang tidak menentu akan memaksa orang berpikir untuk menemukan teknologi dan cara agar tetap mampu memiliki tanaman yang tumbuh dengan baik.

Teknologi pertanian Belanda saya akui sangat tinggi. Setiap kali ada open house di pertanian sekitar, saya terkagum-kagum dengan cara dan teknologi yang mereka pakai dalam bertani. Tidak aneh kalau negeri kecil ini mampu mengekspor produk pertanian ke seluruh penjuru dunia.

Di sebelah desa ada perusahaan yang memproduksi benih-benih bunga yang dijual ke dunia internasional. Ada juga yang memproduksi benih-benih sayuran seperti paprika dan tomat. Dengan adanya teknologi yang mampu memproduksi benih ini, Belanda selain memiliki pangan yang berlimpah juga mampu menghasilkan devisa yang lumayan besar.

Sebenarnya arti pentingnya benih bagi rakyat Indonesia itu sudah dikenalkan sejak dulu. Ketika orang menikah, ada satu acara, yakni pemberian sekantong benih dari suami ke istri. Sayang sekali, banyak yang tidak memahami upacara itu. Seandainya setiap keluarga mencoba menanam, meskipun sedikit, Indonesia akan hijau.

Setiap pagi, kini saya memiliki sebuah ritual: menyapa benih-benih yang mulai tumbuh. Sambil membuka tirai jendela, saya sapa tanaman-tanaman mungil di atas meja. Kemudian saya periksa kelembabannya. Senang sekali mengikuti pertumbuhan mereka.

Mari kita coba mengumpulkan benih-benih dari bahan pangan yang kita olah. Sebagi contoh:
Ketika memasak sambal, kumpulkan biji-biji lombok. Jika mau disimpan dulu, keringkan dengan seksama dan simpan dalam wadah yang kering. Memasak tomat, sisihkan biji-bijinya.

Salam hangat,
dp

Geen opmerkingen:

Een reactie posten