vrijdag 17 maart 2017

Berkebun: kebebasan di alam luar




Setelah memiliki kesempatan untuk berkebun di luar, hampir setiap hari, saya ajak CP ke kebun. Meskipun sebentar tapi cukup untuk berkebun dan yang lebih penting adalah menikmati udara luar. Kadang setelah makan malam dan udara masih terang, kami ke kebun.

Di lokasi kebun terdapat beberapa pompa air dan tong-tong tadah air hujan. Dengan demikian, CP bisa mengambil air dan menyiram tanaman. Saya mencoba untuk menghilangkan tanaman liar.

Berkebun di luar memberi pengalaman unik. Kami bisa melihat perubahan hari dengan lebih jelas. Ketika mentari perlahan-lahan tenggelam, semburat aneka warna menghias angkasa. Mulai dari warna jingga sampai beberapa warna lainnya yang sangat menarik. Burung-burung ribut kembali ke sarang, dan orang-orang yang bergegas kembali ke rumah mereka.

Setiap minggu, hari akan semakin panjang 30 menit. Sampai di musim panas nanti rasanya hari akan panjang karena sampai hampir tengah malam, masih temaram. Kemarin sore, kami di kebun sampai hampir jam 18:30. Hari masih terang dan tidak dingin. Langit yang berwarna jingga di balik bayangan desa menjadikan suasana di kebun terasa lebih indah.

Di tengah area kebun yang sunyi itu, saya bersyukur menikmati anugerah Tuhan yang luar biasa: keamanan, ketentraman, kesejahteraan dan kesehatan. Kebebasan yang kami miliki dan begitu banyak hal yang semakin intens bisa dirasakan.



Geen opmerkingen:

Een reactie posten