donderdag 12 januari 2017

Menanam lombok sendiri (repot dan tidak cukup)


Ada pesan yang masuk dari pembaca tentang tulisan kemarin tentang menanam lombok sendiri. Inti dari pesan itu adalah mengapa harus menanam lombok sendiri? kapan akan menunai lomboknya kalau menanam sendiri sementara setiap hari ingin memasak dengan lombok? repot kalau harus menanam sendiri. Berapa tanaman diperlukan agar bisa memiliki persediaan lombok yang cukup?

Pesan tersebut menyiratkan kebenaran. Memang benar kalau menanam kita harus sabar menunggu dan merawat tanaman lombok sampai besar, berbunga dan berbuah. Dengan satu tanaman saja tentu tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Ketika saya menanam lombok, ada beberapa pot dan hasilnya tidak banyak. Cukup untuk memasak beberapa kali. Tapi saya memiliki kepuasan tersendiri dengan memiliki tanaman lombok itu. Jika kita masukkan ke dalam pot yang cantik, tanamam lombok bisa menjadi penghias ruang tamu yang cantik.

Kembali ke menanam lombok sendiri. Jika kita memiliki lahan terbuka, kita bisa manfaatkan untuk menanam segala macam sayuran juga. Gunakan segala macam wadah sebagai media tanam. Dengan mulai menanam, kita akan terpacu untuk hidup mandiri.

Memang akan lebih ideal kalau mereka yang berprofesi sebagai petani akan memiliki produksi lombok yang cukup dan bisa diandalkan setiap saat. Sayang sekali, hal ini masih belum bisa kita miliki.

Berbeda dengan negara Belanda yang meskipun kecil dan tidak selalu memiliki sinar matahari sepanjang tahun, negeri ini mampu memproduksi berbagai produk pertanian dalam jumlah yang tinggi. Negeri ini mampu mengeksport tomat, paprika, bawang bombay, bunga-bunga ke segala penjuru dunia. Bahkan sekarang sudah ada petani yang memproduksi pepaya. Ada juga yang memproduksi lombok.

 Kalau Belanda bisa memproduksi berbagai macam produk pertanian, mengapa kita tidak bisa?
Jadi, tidak ada alasan kalau kita tidak bisa menanam sendiri di negeri yang subur dan selalu memiliki sinar matahari yang cukup. Mari kita mulai dengan menanam semampu kita.

Salam hangat,
dp

Geen opmerkingen:

Een reactie posten