zondag 19 juni 2016

Sarapan di hari minggu

Dalam blog ini, saya menulis hal-hal yang sangat sederhana seperti berikut ini: sarapan di hari minggu. Kami baru saja selesai sarapan, suami sedang meluncur ke sebuah danau untuk kegiatan menyelamnya dan Cp sedang bermain piano. Pagi masih sepi, di luar rumah kelabu, mendung dan terasa lembab. Burung-burung seakan ikut bermalas-malasan tidak mau berkicau.

Sarapan bagi saya itu sangat penting. Jika kita memulai hari dengan perut yang penuh maka kita akan mampu melakukan aktivitas dengan lebih energik. Seringkali kita akan tergoda untuk mengemil ketika merasa lapar karena tidak sarapan di pagi hari.

Di hari-hari biasa, kami tidak selalu bisa sarapan bersama karena masing-masing sangat sibuk. Di hari minggu, saya akan menyiapkan berbagai macam roti yang dibakar sendiri. Selain itu, saya seringkali membuat sarapan yang lebih komplit daripada hari-hari biasa.

Dengan sarapan bersama, kami bisa saling berbagi cerita dan pengalaman. Di saat seperti inilah, sangat terasa betapa indahnya sebuah kebersamaan. Cp lebih santai dan lebih terbuka. Suami akan bercerita banyak hal dan saya mencoba menjadi pendengar setia dan tentu saja seringkali melemparkan berbagai topik pembicaraan.

Beberapa saat yang lalu, diselenggarakan kegiatan sarapan bersama di sekolah-sekolah dasar di Belanda. Raja Willem Alexander dan ratu Maxima ikut sarapan bersama anak-anak di sebuah SD.  Kegiatan itu bertujuan agar anak-anak dan orangtua lebih sadar akan pentingnya sarapan. Rupanya masih terdapat banyak anak-anak yang tidak sarapan. Menurut de Volkskrant 22 november 2015, ada sekitar 400.000 anak-anak (17% dari total murid SD) yang tidak sarapan. Dikhawatirkan kalau anak-anak tidak sarapan maka akan kekurangan energi selama belajar di sekolah. Juga akan mengurangi konsentrasi ketika belajar. Itulah sebabnya, sarapan sangat penting. Terutama bagi anak-anak.




Geen opmerkingen:

Een reactie posten