dinsdag 14 februari 2017

Informasi tentang khasiat bahan pangan lewat medsos

Ada beberapa reaksi tentang tulisan sebelumnya tentang kewaspadaan menerima informasi khasiat bahan pangan. Reaksi itu menunjukkan kalau kita masih tetap waspada dan kritis. Tidak menerima informasi begitu saja.

Mengapa perlu kewaspadaan ketika menerima informasi lewat media sosial? pertama kita tidak/belum mengetahui kebenarannya. Siapa yang menulis dan mengirimnya? tujuannya apa? ketika informasi berkaitan dengan makanan dan kesehatan, kita perlu lebih waspada lagi.

Makanan sebagai obat dan menjadi sarana menyembuhkan, ini tidak asing lagi. Nenek moyang kita sudah menemukan jamu dan obat-obatan yang sudah diuji coba secara turun temurun. Jamu tersebut belum tentu memiliki kriteria seperti obat-obatan modern yang memiliki kriteria spesifik tentang dosis dan efeknya.

Sebagai contoh, beberapa waktu yang lalu beredar postingan tentang manfaat biji buah salak (kentos). Dalam postingan tersebut tercantum manfaat biji buah salak yang mampu menyembuhkan sakit diabetes. Bagaimana reaksi yang muncul dalam group? sebagian besar antusias.

Ternyata ada perusahaan yang sudah memproduksi obat dengan bahan biji buah salak dan memasarkannya. Jika produk tersebut benar-benar mampu menyembuhkan diabetes, tentu sangat luar biasa. Sampai saat ini belum ditemukan obat diabetes yang bagus sehingga angka kematian karena penyakit ini termasuk tinggi. Ini mengundang pertanyaan, benarkah produk tersebut mampu menyembuhkan penyakit diabetes?

Sebuah produk obat memerlukan proses yang panjang. Dimulai dengan dengan riset teori sampai uji coba. Proses ini memerlukan beaya yang banyak dan tentu saja teknologi yang baik. Proses penemuan ini juga harus dilandasi dengan metode yang benar.

Bagaimana dengan pernyataan yang beredar lewat media sosial? adakah landasan ilmiah yang benar?
Saya belum menemukannya. Dalam informasi tersebut hal yang menonjol adalah manfaatnya yang sangat banyak. Tidak pernah dicantumkan efek sampingnya.

Jika seseorang percaya akan khasiat ¨produk tertentu¨dari media dan tidak diikuti dengan penanganan medis dikhawatirkan akan terkena efek samping yang tidak baik.

Mari kita tetap waspada ketika menerima informasi.

Salam hangat
dp



Geen opmerkingen:

Een reactie posten