Tanggul yang melindungi perumahan dengan jalur untuk pejalan kaki |
Dalam sebuah acara dokumenter tentang Indonesia, pernah disebutkan kalau orang Indonesia enggan untuk berjalan kaki. Mengapa orang Indonesia jarang sekali berjalan kaki? apakah disebabkan oleh iklim tropis yang membuat cepat gerah? atau karena budaya yang antara lain tidak menghargai kegiatan jalan kaki sebagai suatu hal yang istimewa? ataukah ada sebab lainnya?
Ada juga pertanyaan yang menggelitik: benarkah orang Indonesia tidak mau atau enggan berjalan kaki? siapakah yang tidak suka berjalan kaki?
Sejak kecil saya sangat suka berjalan kaki. Berjalan kaki ke sekolah, berjalan kaki ke sekitar desa, berjalan kaki ke rumah nenek dan rumah saudara lainnya yang tinggal di desa sebelah. Sampai berjalan kaki ke kampus UGM untuk kuliah sampai ketika saya bekerja di UGM. Itu saya lakukan hampir setiap hari. Jika kegiatan memerlukan mobilitas yang lebih banyak, saya menggunakan sepeda motor.
Memang terasa sekali ketika berjalan kaki, keringat akan bercucuran karena temperatur yang lumayan tinggi. Salah satu taktik yang saya pilih adalah mengatur jadwal kuliah sepagi mungkin atau di sore hari. Dengan demikian, selama berjalan kaki akan terhindar dari sengatan matahari.
Dari kebiasaan berjalan kaki itu, saya tidak kaget ketika hidup di Belanda. Di sini, kegiatan jalan kaki sangat populer. Berjalan kaki menjadi salah satu kegiatan umum. Mereka akan mengambil route jalan kaki khusus atau berjalan di sekitar rumah. Fasilitas untuk jalan kaki di sini sangat bagus. Setiap route akan dilengkapi dengan tanda lalu lintas yang lengkap. Bahkan dengan app khusus di Handphone, orang bisa mengikuti route jalan kaki dengan mudah.
Setiap hari, saya usahakan untuk berjalan kaki setidaknya 30 menit. Dengan kegiatan ini, kita akan memiliki kondisi tubuh yang lebih sehat. Selain itu, jiwa kita akan semakin rileks dan sehat. Jadi teringat sebuah slogan: In Sana In Corpore Sano. Di dalam tubuh yang sehat akan terdapat jiwa yang sehat pula.
Geen opmerkingen:
Een reactie posten