zondag 25 januari 2015

Sarapan Pecel: Javanese Salad





Hampir setiap akhir pekan dan liburan, saya dan adikku Evi menemani salah satu tante di kota Klaten. Di saat itu, setiap pagi, sehabis mandi, kami akan menunggu penjual pecel. Nenek penjual pecel itu menjajakan dagangannya dengan cara menggendong bakul yang penuh dengan pecel dan perlengkapannya.

Jika mengenang penjual pecel itu, saya sangat salut. Betapa tidak? beliau menggendong dagangannya yang sangat berat dari satu rumah ke rumah lainnya. Beliau tetap tersenyum dan tampak bahagia melayani pembelinya.

Pedagang seperti beliau itulah yang membuat kehidupan di Indonesia sangat unik. Salah satu hal yang sangat saya rasakan sebagai sesuatu yang hilang.

Kadang, untuk mengurangi rasa itu, saya memasak sendiri pecel. Beruntung, saat ini, saya tidak perlu lagi membuat bumbu pecel sendiri. Dengan membeli bumbu pecel Karang Sari di toko, saya tinggal merebus sayuran dan telur.

Seandainya bumbu pecel habis, kita bisa membuat bumbunya dengan bahan dasar selai kacang. Tambahkan kencur dan sambal. Mudah khan?

Dengan menyantap sayuran di pagi hari, kita akan merasa lebih lama kenyangnya. Selain itu, serat sangat berguna bagi proses pencernaan kita. Menurut sebuah penelitian, kita ini masih sangat kurang menyantap makanan yang mengandung serat. Pecel atau salad bisa menjadi salah satu alternatif bagus bagi kesehatan tubuh kita.

Geen opmerkingen:

Een reactie posten