donderdag 16 juni 2016

Kado pernikahan: perlengkapan dapur



Ketika adik ipar saya menikah 10 tahun yang lalu, dia bersama tunangannya membuat daftar kado. Daftar itu kemudian dikirim oleh temannya yang mengorganisir pernikahannya ke semua orang yang diundang.

Dalam daftar kado tersebut,isinya sebagian besar adalah perlengkapan dapur dan rumah tangga lainnya. Mungkin karena tunangan adik ipar saya suka memasak? Mereka tidak minta disumbang uang atau bunga. Sebagai orang yang masih relatif baru di Belanda, cara tersebut menarik untuk diamati. Memang saya pernah membaca dan melihat film tentang daftar kado tapi ketika mengalaminya sendiri, ceritanya menjadi lain.

Ketika menerima undangan, kami juga diminta segera mengkonfirmasi tentang kehadiran dan  menentukan kado yang akan kami berikan sebagai kado. Kemudian, pilihan itu segera dikirimkan ke organisator pernikahan sehingga orang lain bisa memilih kado lainnya.

Dari sekian banyak barang yang mereka harapkan itu semuanya memiliki merk dan harga yang lumayan mahal. Tidak mengapa karena mereka hanya akan menikah satu kali. Kami memilih satu set panci buatan Jerman sebagai kado bagi mereka. Tentu saja, daftar itu tidak bertujuan untuk memaksa melainkan sebagai sumber inspirasi.

Ada juga pasangan yang bekerja sama dengan sebuah toko dan mereka yang diundang cukup memilih, menentukan dan kemudian membayarnya kemudian barangnya akan disampaikan langsung ke mempelai.

Ide membuat daftar kado tersebut sangat menarik untuk diterapkan bagi mereka yang akan menikah. Tentu kalau tamu undangannya tidak terlalu banyak sehingga memudahkan untuk mengorganisirnya. Mungkin ada sebagian yang menentang karena ide ¨meminta¨kado itu sebagai suatu hal yang tabu. Tapi tidaklah salah untuk mencobanya. Mengapa? salah satunya adalah mempelai bisa menentukan keinginannya sehingga di masa depan, kado yang diterima tidak mubazir. Selain itu, bisa memudahkan bagi tamu undangan untuk menentukan jenis kado yang akan dihadiahkan.

Memang kado berbentuk uang itu akan flexibel tapi uang tidak memiliki nilai personal yang unik. Kadang kita pusing untuk menentukan kado yang cocok dan sesuai bagi mempelai.

Dengan melihat pengalaman adik ipar saya tersebut, kita bisa belajar bahwa setelah menikah mereka memiliki peralatan rumah tangga yang relatif lengkap. Sampai saat ini, mereka masih menggunakan kado-kado pernikahan itu. Ide yang bagus khan?


Geen opmerkingen:

Een reactie posten